Bisnis Anda Di Tahun 2018 Akan Bangkrut Ini 7 Alasannya

Daftar Perumahan Terbaru Bekasi - Ingin cepat kaya? Berbisnislah!” Ungkapan tersebut banyak dianjurkan oleh orang-orang yang telah terjun ke dunia wirausaha pada mereka yang masih bekerja sebagai karyawan. Bukan hanya menjanjikan keuntungan, pelaku bisnis pun dapat mengatur usahanya sesuai pendirian yang dimilikinya. Tertarik?

Sudah banyak contoh orang yang rela melepas pekerjaan tetap untuk menjalankan usaha. Akan tetapi, tidak semua orang bisa menjalankannya dengan mulus dan meraih sukses.Alhasil, usaha tersebut harus gulung tikar dan meninggalkan utang. Sungguh meresahkan!Ada beberapa faktor yang disebut-sebut menjadi biang kerok tidak berkembangnya sebuah bisnis.


Anda yang tengah merencanakan untuk terjun ke dunia ini, wajib mengetahui apa saja faktor tersebut. Ini dia beberapa di antaranya!

 Terlalu Menganggap Remeh

Ladang yang dapat digarap sebagai bisnis sangat luas. Kebutuhan sehari-hari seperti mencuci baju hingga yang rumit seperti jual-beli properti dapat dilakukan. Saking banyaknya, orang yang ingin terjun ke dunia ini banyak yang menganggap remeh dan merasa bisa melakukannya tanpa persiapan matang. Persiapan tersebut dapat dimulai dari fokus bisnis yang akan dijalankan.

Misalnya, Anda ingin menjalankan bisnis di bidang jasa pencucian pakaian (laundry).

Tentu peralatan seperti mesin cuci, setrika, pengering, sabun, dan lainnya harus sudah dipersiapkan. Begitu pula tempat berdirinya laundry tersebut yang akan lebih baik bila berada di daerah ramai.

Contoh lain, Anda mau membuka usaha di bidang kuliner. Cita rasa, kualitas produk, hingga kehalalan pun tidak boleh dianggap sepele!

 Perencanaan yang Tak Matang

Ingin bisnis dapat berjalan sesuai dengan keinginan? Buatlah perencanaan (planning) bisnis hingga budget yang detail.

Catatan perencanaan ini akan menjadi panduan Anda untuk bisa menggapai target serta tujuan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan antara lain:
Rinci: setiap pekerjaan dan segala hal yang berkaitan dengan bisnis yang akan dijalankan, perlu dituliskan dengan rinci. Hal ini dapat membantu Anda serta orang-orang yang bekerja sama Anda memahami tiap hal yang harus dilakukan dengan baik.
Realistis: target serta budgeting usaha perlu dibuat serealistis mungkin, tidak muluk serta tidak asal-asalan. Kondisi ini dapat disesuaikan dengan tren saat ini atau dari hasil analisis strength, weakness, opportunity, threat (SWOT) yang telah dilakukan sebelumnya.
Fleksibel untuk dikembangkan: kondisi pasar dapat berubah dengan cepat, itu mengapa perencanaan bisnis serta keuangan usaha sebaiknya dapat bersifat fleksibel.

Kurang Serius Menjalankan Bisnis

Keteguhan hati dan keseriusan perlu dimiliki oleh seseorang yang ingin menjalankan bisnis hingga meraih kesuksesan.

Bila niat awal berbisnis hanya untuk dipuji karena bisa membangun usaha sendiri, lebih baik urungkan niat tersebut dan pikirkan kembali.

Seseorang mungkin dapat memulai bisnis dengan mudah karena sudah memiliki modal yang cukup. Akan tetapi mempertahankan bisnis tersebut dapat berjalan dengan baik dan memberikan keuntungan merupakan tahap tersulit.

Bila seseorang telah bertekad, maka mereka pun akan mengerahkan sepenuh tenaga untuk bisa melakukan apa yang diinginkannya.

Sebagai satu contoh, Urbanties seseorang yang melakukan jual-beli properti. Banyak yang mengatakan, bisnis ini tidak memerlukan modal besar. Asal bisa meyakinkan calon klien, properti pun bisa terjual.

Tidak begitu, lho!

Seorang agen haruslah serius dalam melaksanakan pekerjaannya.

Mulai dari cari stok properti, menambahkan list iklan, mengenali produk properti dengan detail, point of selling, hingga serius menanggapi respons.

Kesan pertama calon klien adalah faktor yang sangat penting untuk menentukan terjualnya properti.

Walau tanpa tatap muka langsung, bila Anda dapat menyervis mereka dengan baik, rasa percaya pun akan muncul sehingga calon pembeli memutuskan untuk menggunakan jasa Anda.

 Pencatatan yang Buruk

Selain melangsungkan kegiatan operasional, pencatatan keuangan dan juga inventori pun krusial untuk diperhatikan. Apa yang keluar, baik barang maupun uang harus dicatat dengan rapi dan detail.

Bila seseorang mempraktikkan hal ini dalam menjalankan bisnisnya, maka ia pun dapat mengetahui ke mana saja modal yang dimilikinya.

Sewaktu-waktu ketika uang atau barang yang tersisa menipis, ia pun tidak akan panik dan dapat mengatur seluruhnya.

 Tidak Mengikuti Perkambangan Teknologi

Generasi “zaman now” sudah sangat ketergantungan dengan teknologi internet. Ingin membeli barang? Mereka akan membelinya secara online.

Apapun itu, baik kebutuhan pribadi seperti pakaian dan juga makan siang saat berada di kantor.

Itu mengapa, seorang pebisnis haruslah bisa mengikuti perkembangan zaman untuk memajukan usahanya.

Pemasaran yang dilakukan tidak boleh hanya dengan offline saja, namun dikombinasikan dengan online.

Misalnya, dengan membuat situs atau blog mengenai usaha yang Anda jalankan. Akun media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lainnya pun perlu dibuat sebagai bentuk branding.
Salah Memilih Rekanan Rekan bisnis pun bisa jadi sebab dari mangkraknya usaha yang Anda jalankan.

Bisa jadi merekalah yang tidak serius dalam menjalankan bisnis dan menyerahkan segala tanggung jawab pada Anda.

Bisa jadi pula mereka melakukan penipuan sehingga membuat seluruh modal habis dibawah. Berhati-hatilah!
Kurang Sabar
 apakah Anda pernah mendengar kisah mengenai bisnis minuman karbonasi 7Up?

Banyak cerita yang menemukan bahwa sebelum 7Up sukses dan diminati, ada seorang pendahulu yang telah memproduksi sebuah minuman bernama 3Up.

Sayangnya usaha tersebut tidak berjalan baik dan ia pun merubah namanya menjadi 4Up dan kemudian 5Up.

Saat ia merubahnya menjadi 6Up dan masih gagal, orang tersebut pun akhirnya menyerah. Barulah ketika 7Up dibuat, produk tersebut lari diburu.

Cerita ini memiliki pesan bahwa, dalam menjalankan usaha memang diperlukan kesabaran serta pantang menyerah.

Biarpun berkali-kali jatuh, seorang pebisnis hendaknya bisa belajar dari kesalahan dan menjadikan seluruh kesalahan sebagai pelajaran.

Semoga ulasan di atas dapat bermanfaat bagi Anda dalam mempersiapkan diri sebagai pebisnis unggul!

sumber urbanindo